Berita Unik

Mitos Seputar Amerika

Mitos Seputar Amerika
Mitos Seputar Amerika – KICAU4D

Mitos Seputar Amerika – KICAU4D Mendekati akhir tahun kemarin saya dapet kesempatan buat jalan-jalan ke negaranya Trump.

Setelah melakukan persiapan mulai bikin passport dan visa US yang ketat banget, ampun dah. Akhirnya tibalah waktunya. Saya disana selama hampir seminggu, 4 hari acara dan saya sama temen-temen saya sisain 2 hari disono buat jalan-jalan. Iyalah, masak udah jauh-jauh kesana ga main dan foto-foto. Demi kepentingan feed instagram.

Tapi.. saya ga bahas cerita liburan saya disana, saya mau bahas tentang mitos atau stereotype seputar Amerika yang selama ini ada di masyarkat kita yang ternyata terbantahkan sewaktu saya disana.

Grammar is not really a big deal

Bahasa Inggris saya ga perfect amat guys (ga ancur2 juga). Saya sempat khawatir itu akan menjadi kendala saya sewaktu disana. Ternyata, disana grammar bukan suatu masalah besar dalam berkomunikasi.  Yang penting orang yang kita ajak ngomong sama-sama paham. Jadi, saya modal pede ama banyakin vocab aja udah cukup untuk berkomunikasi seperlunya disana. Tapi kalo grammar kalian bagus ya better. Kata temen saya yang kuliah disana, untuk perbincangan sehari-hari emang ga harus bener grammarnya. Grammar penting kalo kalian nulis, bikin essay atau tulisan formal. Kayak kita dimari kan ga selalu pake EYD kalo lagi ngobrol santai. Sama disana juga ada bahasa gaul, slang dsb. Bahkan lirik lagu luar aja yang secara grammar salah.

BACA JUGA : PREDIKSI TOGEL SINGAPORE 13 JANUARI 2020

Orang Indonesia paling ramah?

Ada anggapan orang kita adalah masyarakat yang ramah, paling ramah bahkan. Hmm… Saya jadi mikir ulang ketika ane disana. Mungkin dulu iya, tapi sekarang sepertinya perlu ditinjau ulang karena yang saya temukan adalah sebaliknya disana.

Beberapa hal yang menggambarkan keramahan masyarakat justru ada disana. Misal, disana penyebrang jalan adalah raja. Di jalan yang tidak ada pellican crossing-nya mobil yang mau lewat secara otomatis akan berhenti untuk mempersilahkan pejalan kaki menyebrang walaupun sebenarnya posisi mobil bisa lewat lebih dahulu dari pada penyebrang. Saya menjumpai itu di banyak tempat dan dari pengendara dengan ras beda-beda pula. Sepertinya memang udah jadi kebiasaan masyarakat.

BACA JUGA : PREDIKSI TOGEL SYDNEY 13 JANUARI 2020

Tempat wisata disana wow banget (?)

Didampingi temen saya yang kuliah disana, saya diajakin jalan-jalan pake City Pass (semacam bus double deck untuk wisata) seharga $79 per orang. Dapat free masuk ke 3 destinasi dan gratis bus selama sehari. Kita berkeliling ke berbagai destinasi wisata disana yang dilewati bus tersebut. Kita bebas kemanapun selama rutenya di cover oleh City Pass tadi , kami pilih jatah 3 tiket masuk gratis buat ke Chicago 360, Adler Planetarium sama Navy Pearl. Lainnya kayak Millenium park, River walk dan  Michigan Avenue bridge bisa gratis tanpa tiket masuk.

Setelah saya lihat, sebenarnya ga terlalu istimewa (kecuali Chicago 360 itu bener-bener bikin saya amaze sama view nya). Kota-kota di Indonesia misalnya Jakarta, Bandung atau Surabaya juga bisa punya paket wisata serupa. Cuma memang mereka bagus dalam merawat dan mengemasnya. Integration dan accessibility yang menjadi kunci keunggulan wisata disana dibandingkan dimari. Kesimpulan saya, yang bikin wisata ke Amerika terasa keren adalah nama besar “Amerika” nya.

Comment here