Berita Sport

Sergej Milinkovic-Savic Tak Menyesali Kegagalannya Pindah ke MU

Sergej Milimkovic Savic
KICAU4DSergej Milinkovic-Savic mengaku tak menyesali kegagalannya pindah ke Manchester United dan menegaskan ia sudah berada di tempat yang tepat bersama Lazio.

Sergej Milinkovic-Savic mengaku tak menyesali kegagalannya pindah ke Manchester United dan menegaskan ia sudah berada di tempat yang tepat bersama Lazio.

Gelandang asal Serbia tersebut sudah lama menjadi incaran klub-klub elit Eropa. Sebut saja Chelsea, Juventus, AC Milan, hingga PSG dan Real Madrid.

United kemudian juga disebut ikut memburu servis pemain berusia 24 tahun tersebut. Mereka mengincarnya setelah sebelumnya gagal merekrut Ivan Rakitic.

Gelandang yang akrab disebut SMS itu kemudian disebut sudah mencapai kesepakatan personal dengan Setan Merah. Pihak MU kemudian disebut siap memboyongnya ke Old Trafford seharga 90 juta euro.

Tempat yang Tepat

Namun pada akhirnya Sergej Milinkovic-Savic tak jadi pindah ke Manchester United. Ia tetap bertahan di Lazio.

Namun demikian, SMS mengaku ia tidak menyesal gagal pindah. Ia mengaku saat ini berada di tempat yang tepat.

“Jendela transfer Premier League ditutup, sehingga kisah Manchester United selesai. Saya tidak jengkel dengan semua yang ditulis di koran, karena pikiran saya berkonsentrasi untuk mempersiapkan musim baru dengan cara terbaik,” tegasnya pada media Serbia, Espreso, seperti dilansir Football Italia.

“Saya berada di tempat saya sekarang dan saya tidak ingin apa pun di Lazio. Saya tidak terlalu memikirkan pasar transfer. Segala macam hal ditulis tentang saya, tetapi saya tahu di mana pikiran saya dan dengan siapa saya memiliki kontrak,” tegas SMS.

Lazio Sudah Ikhlas

Sebelumnya pihak Lazio sebenarnya sudah mengaku ikhlas untuk melepas Sergej Milinkovic-Savic. Hal tersebut ditegaskan oleh Presiden klub, Claudio Lotito.

“Saya telah menciptakan suasana penuh kekeluargaan di sini. Jika seseorang mangajukan saya sebuah masalah atas kepuasan karirnya, saya siap untuk memuaskan mereka.”

“Tujuannya adalah untuk menjadi salah satu klub yang menjadi titik acuan di Eropa, dan ada 12 klub saat ini. Tetap saja, itu normal bagi pemain top untuk memiliki aspirasi ingin bermain untuk klub yang hebat,” tuturnya.

“Kami masih belum sampai pada tahap itu, tetapi jika seorang pemain mendatangi saya seperti seorang putra maka saya merasa tidak adil untuk merampas kesempatan seperti itu dari mereka. Lebih jauh, jika Anda ingin mempertahankan suasana yang harmonis, Anda harus mencoba untuk menyenangkan pemain Anda,” tegasnya.

Comment here